SYAIKHONA WAMUROBBI RUUHINA ABAH KH. CHUDLORI GHOZALIE
SYAIKHONA WAMUROBBI RUUHINA ABAH KH. CHUDLORI GHOZALIE
Sabtu, 25 JUNI 2022 / 26 Dzulqo'dah HAUL KH. CHUDORI GHOZALI
Syaikhona KH. CHUDORI GHOZALI adalah sosok Kyai yang dikenal Alim, tegas
namun tetap sederhana. Beliau merupakan Putra kedua dari pasangan KH. Ghozali
& Nyai Syukriyah dari Desa Grobog wetan Kabupaten Tegal.
Beliau menimba Ilmu pada usia Remaja di Pondok Pesantren APIP Mbah KH.
Asy'ari Kaliwungu-Kendal. hingga akhirnya KH. Chudori Ghozali menikah dengan
Nyai Suriyatun. Setelah berkeluarga kemudian beliau menetap di Kaliwungu dan
mendirikan Pondok Pesantren "ROUDLOTUT THOLIBIN (ASPIR)".
KH.Chudlori Ghozali wafat pada Hari Jum'at dini Hari tanggal 26
Dzulqo'dah 1425 H./7 Januari 2005 di tanah Suci saat beliau sedang melaksanakan
Ibadah Haji yang ke-3 dan dimakamkan di Pemakaman Baqi' di kota Madinah.
"Sekalipun Kamu sudah Mengajar, tetaplah diniati NGAJI, menjaga
supaya hatimu tetap Tawadhu. Dan tetaplah mengajar meskipun yang Ngaji sama
kamu hanya satu atau dua orang saja".
KH. Chudori Ghozali
=============================================
KALIWUNGU – KENDAL – JAWA TENGAH
Kaliwungu terkenal dengan sebutan kota santri dikarenakan di kecamatan
tersebut terdapat puluhan pondok pesantren. Pemberian nama Kaliwungu diambil
dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang
berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu
terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan
Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya
mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu.
Siapa menyangka tokoh Islam yang mencetak banyak ulama besar dimakamkan
di Komplek Makam Auliya Kaliwungu Kendal.
Beliau adalah Sayid Abu Bakar Asyyatho yang merupakan seorang guru yang
menulis banyak kitab dan telah melahirkan banyak ulama besar. Diantara muridnya
adalah tokoh besar Nahdatul Ulama atau NU, yakni KH Hasyim Asyari.
“Terletak di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan, bukit Jabal Nur menjadi tempat peristirahatan terakhir ulama-ulama Kaliwungu yang kesohor kewaliannya itu.
Setiap hari makam ini tidak pernah sepi dari para penziarah yang datang. Terlebih pada bulan Syawal, makam ini selalu ramai dipadati peziarah dari berbagai daerah. Puncaknya pada tanggal 8 Syawal. Sebab tanggal itu merupakan peringatan haul atau hari wafatnya Kiai Guru.
Makam di bukit Jabal Nur terbagi menjadi tiga bagian. Untuk sampai ke makam-makam itu bisa dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor dengan panjang jalan sekitar 200 meter. Di ujung atas, adalah Makam Kiai Guru. Berada di dalam sebuah bangunan yang ditutupi kelambu putih. Makamnya pun tampak bersih dan terawat. Kiai Guru wafat pada tahun 1697, seperti keterangan yang tertulis di tembok bangunan itu. Di dalam bangunan itu terdapat pula makam-makam ulama yang lain. Seperti makam Syekh Bakhur Syatha atau cucu Syekh Abu Bakar Syatha, pengarang kitab 'Ianatuttholibin yang mashur itu. Masih di area ini, dimakamkan pula Pangeran Mandurorejo (Bupati Pekalongan Pertama) dan Pangeran Puger.
Turun ke bawah, terdapat makam Kanjeng Sinuwun Sunan Katong. Konon ia adalah pemegang pemerintahan di Kaliwungu, semasa dengan Kiai Guru.
Sementara di ujung bawah atau bagian yang ketiga, adalah makam Wali Musyaffa, KH Ahmad Rukyat, KH Abu Khoer, dan KH Mustofa. Mereka adalah ulama-ulama Kaliwungu yang dikenal kealiman dan kewaliannya. Namun area makam ini sudah masuk Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu. Dari atas bukit ini, peziarah juga bisa melihat pemandangan kota Kaliwungu yang luas. Masyarakat setempat memanfaatkan keramaian peziarah dengan mendirikan warung-warung yang menjual aneka makanan, minuman dan aksesoris.
Turun dari atas bukit, masih terdapat
makam ulama Kaliwungu yang menjadi jujugan para santri. Makam yang terletak di
belakang komplek Pesantren Al Fadlu Wal Fadhilah asuhan KH Dimyati Rois itu,
adalah makam Masyayikh pesantren Salaf APIK Kaliwungu. Disana dimakamkan KH
Irfan, KH Humaidullah, KH Asror, KH Imron Humaidullah dan kiai-kiai lainya.
lahumul faatihah.......
....... BERSAMBUNG......




Komentar
Posting Komentar